Sabtu, 23 Maret 2013

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH



                                          TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


Semboyan yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat menjadi inspirasi penulis untuk mengkaji dampak lingkungan sekolah yang sehat terhadap hasil belajar siswa. Kesehatan tubuh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan dan olah raga yang dilakukan siswa, tetapi juga kesehatan lingkungan tempat tinggal siswa.  



 sekolah yang baik adalah sekolah yang tidak hanya mengutamakan proses belajar mengajar, tetapi juga memperhatikan kesehatan lingkungan sekolah.



Penanganan secara integratif terhadap kesehatan siswa, melibatkan semua komponen sekolah, utamanya guru. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan sekolah sehat, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa. Kantin sekolah, psikolog, perawat sekolah, guru olahraga, TU sampai dengan cleaning service berperan aktif secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Intinya bahwa sekolah sehat tidak melulu melalui pendidikan kesehatan  formal, namun lebih kepada suatu sistem untuk menciptakan suatu budaya sehat, yang bisa diaplikasikan oleh seluruh komponen sekolah, yang nantinya akan juga bisa berimbas pada lingkungan orang tua siswa dan masyarakat.


Komponen sehat mencakup 5 aspek yaitu sehat secara fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Untuk itu, disusun kriteria utama dari sekolah sehat yaitu adanya program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment), makanan sehat (healthy eating), pendidikan olahraga (physical activity), pendidikan mental (emotional health and well being) serta program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment). Jika suatu sekolah telah melaksanakan 5 kriteria tersebut di atas secara integratif dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa sekolah tersebut memenuhi standar sekolah sehat.


Diasumsikan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan kondusif berkorelasi dengan prestasi siswa. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar  memerlukan kondisi psikologis yang mendukung. Proses belajar mengajar memerlukan ruang dan lingkungan pendukung yang dapat membantu siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Jika para siswa belajar dalam kondisi menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya siswa dapat belajar dengan tenang sehingga tingkat prestasi siswa juga akan naik.


Kriteria Lingkungan Sekolah yang Menunjang Prestasi Belajar Siswa


Sekolah yang sehat adalah sekolah yang memiliki halaman luas. Halaman yang rindang, hijau, sejuk, indah, dan bersih. Halaman sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan prestasi siswa dalam bidang olah raga atau pun ekstrakurikuler. Selain itu, halaman sekolah dapat dijadikan sebagai sarana belajar out dor dan tempat refresing siswa. 


Pada saat istirahat, para siswa tentunya memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. Sarana refreshing siswa sejenak setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.  Tempat yang nyaman, teduh, dan udara yang segar untuk menghilangkan rasa penat.


Halaman sekolah yang rindang, dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar secara langsung (out dor). Guru kreatif akan memanfaatkan lahan sebagai sarana belajar siswa secara langsung.   Dengan belajar secara langsung, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar.


 Semakin pesatnya pertumbuhan kota menyebabkan pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari diedarkan darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan sekolah sebagai paru-paru lingkungan.


 
Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak huni. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk. Seperti halnya SMPN I NGORO MOJOKERTO, yang beberapa bulan mengajak siswa-siswinya untuk membuat biopori.


Bangunan sekolah yang kokoh akan membuat siswa merasa tenang dalam belajar. Seperti yang sering kita lihat di TV, akhir-akhir ini banyak bangunan siswa yang roboh. Baik karena usia ataupun karena kualitas bangunan yang kurang bagus. Tentunya kondisi gedung sekolah membawa dampak negative bagi siswa. Siswa tidak akan tenang dalam belajar. Selain itu, sekolah yang bagus adalah sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang, di antaranya adalah laboratorim dan multimedia. Dengan tersedianya hal di atas, siswa akan bersemangat belajar. Dengan demikian prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
 
Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.



Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi



Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi
 “Kebersihan sebagan dari Iman.”
Mungkin sudah banyak penelitian tentang “Hubungan Antara Prestasi Siswa dengan Lingkungan Belajarnya”, tapi sedikit sekali penerapannya di Indonesia. Bahkan pemerintah sendiri sangat kurang memahami akan kebutuhan generasi penerus mereka ini. Entah kurang memahami atau mungkin sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing?
Jika kita mencari korelasi antara lingkungan sekolah yang nyaman dengan prestasi siswa di sekolah, maka didapatlah fakta bahwa proses belajar mengajar itu memerlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk dapat membantu siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Mengapa begitu? Karena belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika para siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi para siswa juga akan naik.
Lingkungan Pekarangan Sekolah yang Nyaman
Bagi para siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. Tidak itu saja, bagi para siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), lingkungan dengan taman bermain yang tercukupi akan membuat tumbuh kembang anak menjadi baik dan menyenangkan. Hal ini juga sesuai dengan dasar-dasar pendidikan yang memang dibutuhkan oleh siswa. Bukankah lebih baik bermain-main sambil belajar, daripada belajar sambil main-main?

Apa saja syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman?
1. Lapangan bermain
Fasilitas lapangan bermain adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat digunakan untuk kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan kegiatan perayaan/pentas seni yang memerlukan tempat yang luas.
 
2. Pepohonan rindang
Semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.

3. Sistem sanitasi dan sumur resapan air
Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak untuk ditinggali. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
4. Tempat pembuangan sampah
Sampah adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan suatu peradaban. Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab pula orang-orang di tempat itu. Terbukti dari kesadaran penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dalam masalah sampah di sekolah, perlunya ditumbuhkan kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan. Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
5. Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung
Adanya kasus di beberapa daerah, misalnya lingkungan sekolah yang dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, atau lingkungan sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang selalu padat, atau bahkan lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau sungai yang tercemar sampah sehingga menimbulkan ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap. Kasus-kasus tersebut adalah kasus yang perlu penanganan langsung dan serius dari pemerintah. Lingkungan sekitar sekolah yang seperti itu akan dapat menyebabkan siswa cenderung tidak nyaman belajar, atau bahkan penurunan kualitas kecerdasan akibat polusi tersebut. Karena itulah sudah saatnya pemerintah memperhatikan generasi penerusnya ini, karena beberapa kasus terjadi malah diakibatkan pemerintah itu sendiri. Contohnya, sebuah sekolah yang sudah berada di lingkungan yang mendukung, tapi tiba-tiba harus merasakan imbas dari pembangunan proyek di sekitar sekolah itu akibat pemerintah yang tidak mengindahkan sistem tata kota yang sudah ada.
6. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat
Banyak sekali adanya kasus tentang bangunan sekolah yang roboh di Indonesia. Entah itu karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan baru yang dibangun dengan asal-asalan. Ini juga adalah kewajiban pemerintah untuk mengatasinya. Karena bangunan sekolah sudah semestinya dibangun dengan kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan yang sehat, seperti ventilasi yang cukup dan luas masing-masing ruang kelas yang ideal.
Mungkin banyak sekali  syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman, tapi keenam poin di atas sudah cukup untuk menjadikan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan bagi siswa dan gurunya.
Kesimpulan :
Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Jumat, 22 Maret 2013

HUTAN DI INDONESIA ADALAH SALAH SATU PARU-PARU DUNIA. AYO KITA LESTARIKAN BERSAMA.

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2011/09/forest-indonesia.jpg

TEBANG PILIH MERUPAKAN CARA YANG BIJAKSANA DALAM MENGELOLAH ALAM KITA INI

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2011/11/certified-timber.jpg

YUK KITA TERUS MENANAM DAM MELESTARIKAN POHON DISEKITAR KITA UNTUK ANAK CUCU KITA

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2011/11/forest-papua1.jpg

DI MANA HATI NURANI KITA KETIKA KITA DENGAN BANGGANYA MENEBANG HUTAN SEMBARANGAN?

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2011/11/logs.jpg

HUTAN TAK KAN BISA BERTAHAN KETIKA MANUSIA LAPAR AKAN KESERAKAHAN

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2011/12/africa-patched-landscape.jpg

HABITAT KERA YA DI HUTAN, BUKAN DI PABRIK ATAU DI LAHAN PERTANIAN

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2012/01/orangutan.png

GORILLA PUN BERSEDIH KETIKA HABITATNYA HILANG MUSNAH KARENA KESERAKAHAN KITA

http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2012/01/gorilla.jpg

AYO KITA SELAMATKAN PRIMATA LANGKAH INI DARI KEPUNAHAN

Tarsius, monyet langka bermata besar termungil di dunia yang tinggal di Sulawesi. Foto oleh Billy Wirawan

HARUSKAH HUTAN KITA NANTI SEPERTI INI????

Mangrove in Cayo Levisa, Cuba

JANGAN BIARKAN HARIMAU INI SALAH HABITAT

A bengal tiger at Chitwan National Park, Nepal. Baghmara Wildlife Resort.

BIARKAN BURUNG INI BERGEMBIRA MENIKMATI ALAMNYA. JANGAN USIK DIA DENGAN KESERAKAHAN KITA

SATU POHON UNTUK SERIBU NYAWA

SEKOLAH ADIWIYATA SELALU BERKOMITMEN MENJAGA KELESTARIAN HUTAN SEKOLAH DAN ALAM SEKITAR KITA

AYO KITA JAGA ALAM KITA DARI KESERAKAHAN MANUSIA. TEGARKAN HATI KITA UNTUK SELALU MENJAGA LINGKUNGAN KITA KAYA POHON, SEKALIGUS KAYA OKSIGEN UNTUK KEBUTUHAN KITA SEHARI HARI

Dua tahun sejak diumumkan sebagai pilot proyek REDD+ di Indonesia, masih banyak tantangan di bidang lingkungan hidup yang harus diselesaikan di provinsi Kalimantan Tengah. Daniel Murdiyarso/CIFOR

INIKAH KATANYA INDONESIA SEPERTI JAMRUT KATULISTIWA? AYO SADARLAH SEMUA, UNTUK MENGADAKAN REBOISASI DEMI KELANGSUNGAN KEHIDUPAN SEMUA MAKHLUK CIPTAAN TUHAN


http://blog.cifor.org/wp-content/uploads/2012/12/Menukar-hutan-dengan-lahan-kritis-tantangan-untuk-Indonesia.jpg

KETIKA HUTAN MUSNAH. KETIKA KITA MULAI SERAKAH. KITA LUPA SAMA PRIMATA. YANG KEHILANGAN HABITATNYA. SAMPAI MEREKA BERTAHAN DI LAHAN GAMBUT SEPERTI INI. MANA HATI NURANI KITA?

Pedro- seekor orang utan sendirian menunggu datangnya makanan di ujung sungai Sekonyer di Kalimantan Tengah. Daniel Murdiyarso/CIFOR

DAHULU KALA, BEGITU INDAHNYA ALAM KITA KETIKA DILIHAT DARI ANGKASA. MASIH SEPERTI KARPET HIJAU YANG TIDAK RUSAK. KINI SUDAH BANYAK YANG TERKOYAK OLEH KESERAKAHAN KITA SEMUA.

BIARKAN SANG KAKEK INI MENIKMATI HIDUPNYA DAN BERDIALOG DENGAN ALAM. JANGAN GANGGU DIA DENGAN MELESTARIKAN ALAM INI

Menangani berbagai pendorong pembabatan hutan, seperti misalnya pertanian, akan segera menghasilkan berkurangnya emisi dari hutan. Ollivier Girard/CIFOR

AYO KITA SELAMATKAN ALAM KITA DARI KESERAKAHAN KITA SENDIRI

Kehutanan harus tetap relevan dengan gambar besar. Yayan Indriatmoko, Mokhamad Edliadi and Douglas Sheil

SAYANGI HEWAN INI. MEREKA JUGA BERHAK HIDUP TANPA USIKAN KITA

Hampir sepertiga populasi orangutan yang tersisa di alam dapat ditemukan di wilayah konsesi HPH. Roger Day

JANGAN TERUSKAN KITA MEMBAKAR HUTAN SEPERTI INI

suatu teori baru menyatakan bahwa hutan menghasilkan angin membantu memompa air ke permukaan bumi. Kenneth J Gill

GUNUNG PENANGGUNGAN

                                  Gunung Penanggungan 



G

unung Penanggungan merupakan salah satu gunung yang terletak di perbatasan Mojokerto - Pasuruan. Panorama gunung yang indah, dengan lereng-lereng yang nampak hijau serta diselimuti kabut merupakan pemandangan yang akan kita saksikan jika kita melintasi jalan Surabaya-Malang. Kawasan hutan Gunung Penanggungan berada dalam daerah perlindungan KPH Pasuruan. Puncak Gunung Penanggungan terdiri atas batuan padas dan jarang ada tumbuh-tumbuhan. Bila kita berada di puncak pada malam hari, kita bisa menyaksikan lampu-lampu di bawah, daerah sekitar gunung ini.
Pada malam hari, suhu udara berkisar 10 - 15 °C, sedangkan pada siang hari sekitar 15 - 25 °C. Untuk perlindungan, para pendaki disarankan berlidung di Goa Botol yang mampu menampung sekitar 15 orang. Letaknya sekitar 500 meter dari puncak, menurun ke arah barat. Pintu gua ada 2, satu lubang dari atas dapat tembus sinar matahari. Ruangan gua berbentuk L. Pintu menghadap utara dan selatan, dan lebar gua sekitar 2 meter.
Dari kaki sampai lereng bawah Gunung Penanggungan berupa hutan lindung dengan jenis tanaman rimba seperti jempurit, kluwak, ingas, kemiri, dawung, bendo, wilingo dan jabon. Di bawah pohon-pohon raksasa ini tumbuh tanaman empon-empon seperti kunir, laos, jahe, dan bunga-bungan kecil. Lebatnya pepohonan menyebabkan udara di sini terasa lembab, sinar matahari tidak sepenuhnya mencapai tanah. Sampai di lereng atas ditumbuhi caliandra, yang bercampur dengan jenis Resap, Pundung dan Sono. Caliandra merah tampak mendominasi, tumbuh lebat hampir menutupi permukaan tanah, walaupun pertumbuhannya kerdil di tengah hamparan rumput gebutan. Demikian juga keadaan di puncak, hanya akar gebutan yang mampu tumbuh menerobos kerasnya batuan padas Gunung Penanggungan.
Untuk mencapai Gunung Penanggungan terdapat 4 jalur yaitu Trawas, Jolotundo, Ngoro, dan Pandaan. Bagi pendaki yang memilih start dari Jolotundo dan Ngoro, di sepanjang jalan akan menemui banyak candi-candi peninggalan sejarah.

Untuk mencapai Trawas, dari Surabaya atau dari Malang naik bus menuju Pandaan, naik lagi (minibus) menuju Trawas. Dari Desa Trawas, Mojokerto, kita menuj Desa Rondokuning. Dari Rondokuning melewati jalan setapak hutan alam menuju Puncak Penanggungan diperlukan waktu sekitar 3 jam. Sepanjang jalan pendaki akan melihat pemandangan dari celah-celah lebatnya pohon caliandra, puncak Gunung Bekel yang merupakan anak Gunung Penanggungan. Rumah-rumah penduduk, pabrik-pabrik, sawah-sawah terlihat di bawah. Tetapi kabut tebal sering menutupi pemandagan di sekitar tempat ini. Perjalanan terus menanjak dengan kemiringan mencapai 40°. Setelah melewati hutan caliandra, berarti perjalanan sudah mencapai punggung Gunung Penanggungan. Pohon-pohon di sini sudah jarang. Para pendaki dapat leluasa memandang keindahan alam sekelilingya karena tidak terhalang lebatnya pepohonan.
Bila kabut tidak turun, puncak Gunung Welirang terlihat jelas dan Sungai Brantas juga terlihat.

Untuk mencapai Jolotundo dari Trawas kita teruskan dengan minibus. Desa Jolotundo merupakan salah satu desa yang berada dekat dengan puncak Gunung Penanggungan. Perjalanan tidak melewati pedesaan, tetapi langsung masuk ke dalam hutan alam. Kemiringan medannya mencapai 40 derajat, melewati jalan setapak, yang di kanan-kirinya banyak pohon besar. Setelah hutan alam terlewati, berganti dengan hutan caliandra yang amat lebat dengan jalan menanjak. Berjalan sekitar 30 menit, pendaki akan melewati Batu Talang, sebuah batu yang panjangnya sekitar 7 Km tanpa putus, bersumber dari leher Gunung Penanggungan yang memanjang seperti talang air menerobos hutan sampai Desa Jolotundo dan Desa Balekambang.
Dari Batu Talang terus memasuki hutan caliandra. Sekitar 300 meter sampailah di Candi Putri, sebuah candi peninggalan Airlangga yang berukuran 7×7×4 meter dan keadaannya sudah tidak utuh.
Dari Candi Putri sekitar 200 meter samapi di Candi Pure yang berukuran 7×6×2 terbuat dari batu andesit. Dari Candi Pure sekitar 150 meter terdapat Candi Gentong. Di sini terdapat meja. Candi Gentong dan meja sebenarnya bukan candi, hanya masyarakat setempat menyebutnya sebagai candi. Candi Gentong merupakan peninggalan sejarah yang terbuat dari batu kali.
Setelah melewati Candi Gentong, perjalanan dilanjutkan menyusur ke atas. Kuran lebih 50 meter sampai Candi Shinto, kemudian melewati hutan sejauh 300 meter akan kita temui berturut-turut Candi Carik dan Candi Lurah. Dan sampailah kita di puncak.

Untuk mencapai Ngoro bisa dari arah Pandaan atau dari arah Mojokerto. Dari Pandaan atau Mojokerto naik minibus jurusan Ngoro. Desa Ngoro lebih mudah dicapai lewat Mojokerto karena terletak di tikungan jalan jurusan antara Japanan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, persisnya di kaki Gunung Penanggungan sebelah utara. Dari Desa Ngoro kita menuju Desa Jedong dengan angkutan pedesaan lalu perjalanan diteruskan menuju Dusun Genting, yang sebagian besar penduduknya suku Madura. Dari Dusun Genting, pendaki naik ke atas memasuki hutan lindung lewat jalan setapak menyusur ke atas. Kemudian menurun melewati Candi Wayang dan sekitar 2 Km menuju puncak dengan medan yang sangat miring antara 70-80 derajat. Jalur lewat Desa Ngoro ini lebih sulit dibandingkan dengan jalur Jolotundo.


SELAMATKAN HUTAN KITA

 SELAMATKAN HUTAN KITA

Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal-jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.
Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik maupun spiritual.
Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba.
Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.

ALLOH SANGAT MARAH KALAU KITA BERBUAT NISTA PADA ALAM TERCINTA

ALAM SEMESTA UNTUK DINIKMATI, BUKAN UNTUK DIHANCURKAN

GAK PENGEN BANJIR? LESTARIKAN HUTAN KITA

BIARKAN MEREKA TUMBUH UNTUK KITA

PERANGI KEEGOISAN KITA DEMI ANAK CUCU KITA

AKU RINDU DENGAN KERINDANGAN ALAM

HUTAN KITA ADALAH PARU-PARU DUNIA

LESTARIKAN HUTAN KITA

SLOGAN 25

http://www.dw.de/image/0,,5298190_4,00.jpg

SLOGAN 24

SLOGAN ADIWIYATA 23

SLOGAN 22

SLOGAN ADIWIYATA 21

SLOGAN ADIWIYATA 20

SLOGAN 19



Keep Our School
Clean !