Sabtu, 23 Maret 2013

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH



                                          TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


Semboyan yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat menjadi inspirasi penulis untuk mengkaji dampak lingkungan sekolah yang sehat terhadap hasil belajar siswa. Kesehatan tubuh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan dan olah raga yang dilakukan siswa, tetapi juga kesehatan lingkungan tempat tinggal siswa.  



 sekolah yang baik adalah sekolah yang tidak hanya mengutamakan proses belajar mengajar, tetapi juga memperhatikan kesehatan lingkungan sekolah.



Penanganan secara integratif terhadap kesehatan siswa, melibatkan semua komponen sekolah, utamanya guru. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan sekolah sehat, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa. Kantin sekolah, psikolog, perawat sekolah, guru olahraga, TU sampai dengan cleaning service berperan aktif secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Intinya bahwa sekolah sehat tidak melulu melalui pendidikan kesehatan  formal, namun lebih kepada suatu sistem untuk menciptakan suatu budaya sehat, yang bisa diaplikasikan oleh seluruh komponen sekolah, yang nantinya akan juga bisa berimbas pada lingkungan orang tua siswa dan masyarakat.


Komponen sehat mencakup 5 aspek yaitu sehat secara fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Untuk itu, disusun kriteria utama dari sekolah sehat yaitu adanya program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment), makanan sehat (healthy eating), pendidikan olahraga (physical activity), pendidikan mental (emotional health and well being) serta program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment). Jika suatu sekolah telah melaksanakan 5 kriteria tersebut di atas secara integratif dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa sekolah tersebut memenuhi standar sekolah sehat.


Diasumsikan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan kondusif berkorelasi dengan prestasi siswa. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar  memerlukan kondisi psikologis yang mendukung. Proses belajar mengajar memerlukan ruang dan lingkungan pendukung yang dapat membantu siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Jika para siswa belajar dalam kondisi menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara bersih, dan sedikit polusi suara, niscaya siswa dapat belajar dengan tenang sehingga tingkat prestasi siswa juga akan naik.


Kriteria Lingkungan Sekolah yang Menunjang Prestasi Belajar Siswa


Sekolah yang sehat adalah sekolah yang memiliki halaman luas. Halaman yang rindang, hijau, sejuk, indah, dan bersih. Halaman sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan prestasi siswa dalam bidang olah raga atau pun ekstrakurikuler. Selain itu, halaman sekolah dapat dijadikan sebagai sarana belajar out dor dan tempat refresing siswa. 


Pada saat istirahat, para siswa tentunya memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. Sarana refreshing siswa sejenak setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.  Tempat yang nyaman, teduh, dan udara yang segar untuk menghilangkan rasa penat.


Halaman sekolah yang rindang, dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar secara langsung (out dor). Guru kreatif akan memanfaatkan lahan sebagai sarana belajar siswa secara langsung.   Dengan belajar secara langsung, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar.


 Semakin pesatnya pertumbuhan kota menyebabkan pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari diedarkan darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan sekolah sebagai paru-paru lingkungan.


 
Sistem sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak huni. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk. Seperti halnya SMPN I NGORO MOJOKERTO, yang beberapa bulan mengajak siswa-siswinya untuk membuat biopori.


Bangunan sekolah yang kokoh akan membuat siswa merasa tenang dalam belajar. Seperti yang sering kita lihat di TV, akhir-akhir ini banyak bangunan siswa yang roboh. Baik karena usia ataupun karena kualitas bangunan yang kurang bagus. Tentunya kondisi gedung sekolah membawa dampak negative bagi siswa. Siswa tidak akan tenang dalam belajar. Selain itu, sekolah yang bagus adalah sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang, di antaranya adalah laboratorim dan multimedia. Dengan tersedianya hal di atas, siswa akan bersemangat belajar. Dengan demikian prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
 
Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar