DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Semboyan yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat menjadi inspirasi penulis untuk mengkaji dampak lingkungan sekolah yang sehat terhadap hasil belajar siswa. Kesehatan tubuh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan dan olah raga yang dilakukan siswa, tetapi juga kesehatan lingkungan tempat tinggal siswa.
sekolah
yang baik adalah sekolah yang tidak hanya mengutamakan proses belajar
mengajar, tetapi juga memperhatikan kesehatan lingkungan sekolah.
Penanganan secara integratif terhadap
kesehatan siswa, melibatkan semua komponen sekolah, utamanya guru. Guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan sekolah sehat, karena guru
berinteraksi langsung dengan siswa. Kantin sekolah, psikolog, perawat
sekolah, guru olahraga, TU sampai dengan cleaning service berperan
aktif secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Intinya
bahwa sekolah sehat tidak melulu melalui pendidikan kesehatan formal,
namun lebih kepada suatu sistem untuk menciptakan suatu budaya sehat,
yang bisa diaplikasikan oleh seluruh komponen sekolah, yang nantinya
akan juga bisa berimbas pada lingkungan orang tua siswa dan masyarakat.
Komponen sehat mencakup 5 aspek yaitu sehat secara fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Untuk itu, disusun kriteria utama dari sekolah sehat yaitu adanya program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment), makanan sehat (healthy eating), pendidikan olahraga (physical activity), pendidikan mental (emotional health and well being) serta program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment).
Jika suatu sekolah telah melaksanakan 5 kriteria tersebut di atas
secara integratif dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa sekolah
tersebut memenuhi standar sekolah sehat.
Diasumsikan lingkungan sekolah yang
sehat, nyaman, dan kondusif berkorelasi dengan prestasi siswa. Hal ini
dikarenakan proses belajar mengajar memerlukan kondisi psikologis yang
mendukung. Proses belajar mengajar memerlukan ruang dan lingkungan
pendukung yang dapat membantu siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi
dalam belajar. Jika para siswa belajar dalam kondisi menyenangkan
dengan kelas yang bersih, udara bersih, dan sedikit polusi suara,
niscaya siswa dapat belajar dengan tenang sehingga tingkat prestasi
siswa juga akan naik.
Kriteria Lingkungan Sekolah yang Menunjang Prestasi Belajar Siswa
Sekolah yang sehat adalah sekolah yang
memiliki halaman luas. Halaman yang rindang, hijau, sejuk, indah, dan
bersih. Halaman sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan
prestasi siswa dalam bidang olah raga atau pun ekstrakurikuler. Selain
itu, halaman sekolah dapat dijadikan sebagai sarana belajar out dor dan
tempat refresing siswa.
Pada saat istirahat, para siswa
tentunya memerlukan lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih,
dan cukup pepohonan. Sarana refreshing siswa sejenak setelah mengikuti
proses kegiatan belajar mengajar. Tempat yang nyaman, teduh, dan udara
yang segar untuk menghilangkan rasa penat.
Halaman sekolah yang rindang, dapat
dimanfaatkan sebagai sarana belajar secara langsung (out dor). Guru
kreatif akan memanfaatkan lahan sebagai sarana belajar siswa secara
langsung. Dengan belajar secara langsung, siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar.
Semakin pesatnya pertumbuhan kota
menyebabkan pepohonan rindang habis ditebangi untuk dijadikan bangunan,
terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik. Inilah yang menjadikan
jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung
kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan
menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang
kita makan sehari-hari diedarkan darah ke seluruh tubuh kita. Karena
itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan sekolah sebagai
paru-paru lingkungan.
Sistem sanitasi yang baik adalah syarat
terpenting sebuah lingkungan layak huni. Dengan sistem sanitasi yang
bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih tenang dalam
mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga sistem
sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan
air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau bahkan
membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk. Seperti halnya
SMPN I NGORO MOJOKERTO, yang beberapa bulan mengajak siswa-siswinya untuk
membuat biopori.
Bangunan sekolah yang kokoh akan
membuat siswa merasa tenang dalam belajar. Seperti yang sering kita
lihat di TV, akhir-akhir ini banyak bangunan siswa yang roboh. Baik
karena usia ataupun karena kualitas bangunan yang kurang bagus.
Tentunya kondisi gedung sekolah membawa dampak negative bagi siswa.
Siswa tidak akan tenang dalam belajar. Selain itu, sekolah yang bagus
adalah sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang
menunjang, di antaranya adalah laboratorim dan multimedia. Dengan
tersedianya hal di atas, siswa akan bersemangat belajar. Dengan demikian
prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana
anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi
juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah
yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara
optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih,
sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas.
Prestasi
belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak
giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi
lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman
dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,
anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih,
sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar