Lingkungan Sekolah yang
Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi
“Kebersihan sebagan dari Iman.”
Mungkin
sudah banyak penelitian tentang “Hubungan Antara Prestasi Siswa dengan
Lingkungan Belajarnya”, tapi sedikit sekali penerapannya di Indonesia. Bahkan
pemerintah sendiri sangat kurang memahami akan kebutuhan generasi penerus
mereka ini. Entah kurang memahami atau mungkin sibuk dengan urusan pribadi
mereka masing-masing?
Jika
kita mencari korelasi antara lingkungan sekolah yang nyaman dengan prestasi
siswa di sekolah, maka didapatlah fakta bahwa proses belajar mengajar itu
memerlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk dapat membantu siswa dan guru
agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Mengapa begitu? Karena belajar
memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika para siswa belajar dalam
kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan
sedikit polusi suara, niscaya tingkat prestasi para siswa juga akan naik.
Lingkungan
Pekarangan Sekolah yang Nyaman
Bagi
para siswa, tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan pekarangan
sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan. Tidak itu saja, bagi para
siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), lingkungan dengan taman
bermain yang tercukupi akan membuat tumbuh kembang anak menjadi baik dan
menyenangkan. Hal ini juga sesuai dengan dasar-dasar pendidikan yang memang
dibutuhkan oleh siswa. Bukankah lebih baik bermain-main sambil belajar,
daripada belajar sambil main-main?
Apa
saja syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman?
1.
Lapangan bermain
Fasilitas
lapangan bermain adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kegiatan belajar
mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan
pendidikan jasmani. Selain itu lapangan bermain juga dapat digunakan untuk
kegiatan bermain siswa, kegiatan upacara/apel pagi, dan kegiatan perayaan/pentas
seni yang memerlukan tempat yang luas.
2.
Pepohonan rindang
Semakin
pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan pepohonan rindang habis
ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak
naik. Inilah yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah
satu pendukung kecerdasan anak. Kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan
menyebabkan suplai darah ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita
makan sehari-hari disampaikan oleh darah ke seluruh tubuh kita. Karena itulah
dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan pekarangan sekolah dan
lingkungan sekitar sekolah.
3.
Sistem sanitasi dan sumur resapan air
Sistem
sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak untuk
ditinggali. Dengan sistem sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan
dapat lebih tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu
diperlukan juga sistem sumur resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak
menjadi genangan air yang dapat menjadikan kotor lingkungan sekolah, atau
bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik nyamuk.
4.
Tempat pembuangan sampah
Sampah
adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan suatu peradaban.
Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab pula orang-orang di tempat
itu. Terbukti dari kesadaran penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk
tidak membuang sampah sembarangan. Dalam masalah sampah di sekolah, perlunya
ditumbuhkan kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan.
Caranya adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong
sampah dan tempat pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh
kepada siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya.
5.
Lingkungan sekitar sekolah yang mendukung
Adanya
kasus di beberapa daerah, misalnya lingkungan sekolah yang dekat dengan pabrik
yang bising dan berpolusi udara, atau lingkungan sekolah yang berada di pinggir
jalan raya yang selalu padat, atau bahkan lingkungan sekolah yang letaknya
berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau sungai yang tercemar sampah
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan akibat bau-bau tak sedap. Kasus-kasus
tersebut adalah kasus yang perlu penanganan langsung dan serius dari
pemerintah. Lingkungan sekitar sekolah yang seperti itu akan dapat menyebabkan
siswa cenderung tidak nyaman belajar, atau bahkan penurunan kualitas kecerdasan
akibat polusi tersebut. Karena itulah sudah saatnya pemerintah memperhatikan
generasi penerusnya ini, karena beberapa kasus terjadi malah diakibatkan
pemerintah itu sendiri. Contohnya, sebuah sekolah yang sudah berada di
lingkungan yang mendukung, tapi tiba-tiba harus merasakan imbas dari
pembangunan proyek di sekitar sekolah itu akibat pemerintah yang tidak
mengindahkan sistem tata kota yang sudah ada.
6.
Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat
Banyak
sekali adanya kasus tentang bangunan sekolah yang roboh di Indonesia. Entah itu
karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan baru yang dibangun dengan
asal-asalan. Ini juga adalah kewajiban pemerintah untuk mengatasinya. Karena
bangunan sekolah sudah semestinya dibangun dengan kokoh dan memiliki
syarat-syarat bangunan yang sehat, seperti ventilasi yang cukup dan luas
masing-masing ruang kelas yang ideal.
Mungkin
banyak sekali syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman, tapi keenam
poin di atas sudah cukup untuk menjadikan suasana belajar dan mengajar yang
menyenangkan bagi siswa dan gurunya.
Kesimpulan
:
Prestasi
belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat
belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan
sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat
mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, anak-anak menjadi lebih sehat dan
dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan
kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar